Selasa, 14 Agustus 2007

 

Pulau Sebatik...Nasibmu kini...

Pulau sebatik adalah pulau terluar wilayah Republik Indonesia, secara administratif pulau ini terletak di dua negara, di bagian utara dikelola oleh negara bagian Sabah, di Malaysia sedangkan di bagian selatan dikelola oleh propinsi Kalimantan Timur, Indonesia. pulau ini pernah menjadi tempat pertempuran hebat antara pasukan Indonesia dan Malaysia.

Sebagai pulau terluar, dimana merupakan pintu masuk ke republik Indonesia melewati Malaysia, kondisi pulau ini sungguh memprihatinkan. kondisi jalan di pulau ini berupa jalan yang tidak beraspal, jika hujan mengguyur maka akan susah melintasi jalanan daerah ini karena becek dan licin. di Kotanya, kondisinya relatif lebih ramai, ada berbagai jenis kendaraan dan listrik, namun listrik yang ada di pulau ini sangat minim, sehingga sangat sulit memperoleh fasilitas listrik untuk industri besar di sini.

Dari pulau sebatik, jika kita memandang ke arah utara, maka akan terlihat dengan jelas kota Tawau Malaysia, jika melihat pemandangan kota Tawau dan kemudian membandingkan dengan kondisi Sebatik saat ini sungguh bagaikan bumi dan langit. kota Tawau begitu maju dan berkembang pesat secara ekonomi, sementara Sebatik, masih saja diam di tempat dan tidak beranjak.

Kondisi ini menyebabkan masyarakat Sebatik sangat tergantung pada Tawau, di Tawau masyarakat nelayan Sebatik bisa menjual ikan hasil tangkapan di tempat pelelangan ikan di Tawau, kapal-kapal merekapun dilengkapi dengan bendera Malaysia agar mudah melakukan transaksi dan melintas batas, karena di Sebatik tidak ada pabrik es yang dapat mengawetkan ikan-ikan mereka. sehingga mau - tidak mau para nelayan itu menjual ikan hasil tangkapannya ke Tawau. padahal, dari ikan-ikan hasil tangkapan nelayan Sebatik, nantinya oleh pengusaha Malaysia akan diberi merek Malaysia dan di ekspor ke negara lain dengan harga 3-4 kali lipat. sungguh ironis, negara kita yang bekerja, Malaysia yang mereguk untung.

Selain itu, jika di daerah lain di Indonesia, rakyatnya sedang kesusahan membeli minyak goreng atau susu yang harganya terus melambung, tapi tidak bagi rakyat Sebatik, mereka dapat memperoleh kebutuhan sehari-harinya melalui Malaysia, disana mereka mendapatkan barang-barang "mewah" di Indonesia itu dengan harga murah di Malaysia karena disana barang-barang kebutuhan pokok di subsidi oleh pemerintah Malaysia.

Selain itu, masyarakat Sebatik lebih sering menonton acara-acara dari televisi Malaysia dibandingkan dengan televisi Indonesia, karena di daerah ini tidak ada satupun saluran televisi yang bisa ditangkap dengan jelas di sana. melihat ini saya menjadi merasa bodoh dan malu sebagai bangsa Indonesia.

Saya benar-benar tidak bisa membayangkan, bagaimana mungkin daerah Kalimantan Timur yang begitu kaya dengan hasil tambang, kaya akan minyak, tapi tidak bisa memberikan sesuatu yang layak bagi masyarakat Sebatik, entah siapa yang harus disalahkan dalam hal ini. tapi yang jelas, ini membuka mata kita semua bahwa kita belum Merdeka.

Mungkin ini yang bung Karno pernah sampaikan, bahwa bangsa ini bangsa kuli dan itu benar-benar terjadi sekarang...Bapak Presiden yang terhormat, kami mencintaimu sebagai pemimpin kami, tapi kami lebih cinta bangsa ini...

Komentar:
aku sangat senang menulis,..aku bercita-cita menjadi seorang novelis,..aku willy_cantix'zzz
 
i Luv U Sebatik island.......


suatu saat aq akan mengunjungiMu,,,,,,,,,,,,,,,,,
 
sebatik luv U so much..............
 
Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]