Jumat, 10 Agustus 2007

 

INDONESIA = ATLANTIS


Indonesia adalah Atlantis?? mungkin buat sebagian orang yang sering membuka-buka internet berita ini bukan hal yang baru, beberapa waktu yang lalu penulis mendapatkan sebuah e-mail dari seorang teman yang memuat tulisan tentang ini, sudah cukup lama sebenarnya, dan gempa di Indramayu kemarin mengingatkan penulis tentang ini.

menurut Prof.Dr.H Priyatna Abdurrasyid Phd yang diambil dari pikiran rakyat sekitar bulan oktober 2006, disana diuraikan bahwa kejadian musibah yang beruntun di Indonesia memiliki kesamaan dengan yang terjadi pada Atlantis, hal ini merujuk pada peneliian seorang ahli asal Brazil bernama Aryso santos yang berdasar hasil penelitiannya selama 30 tahun dan menghasilkan buku berjudul Atlants the lost continent finally found, the definitive localization of Plato's lost civilization (2005) dalam buku itu, santos menampilkan 33 perbandingan seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani yang akhirnya menyimpulkan bahwa atlantis itu adalah Indonesia. sistem teras pada sawah di Indonesia, menurutnya mengadopsi dari candi borobudur, piramida di mesir dan bangunan kuno aztec di mexico.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari selatan India, Srilanka,Jawa,Kalimantan dan terus ke timur seperti Indonesia yang sekarang sebagai pusatnya. di wilayah itu terdapat puluhan Gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale yang terdiri dari Samudera India dan Samudera Pasifik.

Plato menyatakan,bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang meletus secara bersamaan, nah pada masa itu bumi masih di kelilingi oleh es (Pleistosen) sehingga karena letusan gunung api yang secara bersama-sama itulah kemudian sebagian es mencair dan menenggelamkan sebagian daratan pada waktu itu. letusan gunung yang diperkirakan terjadi waktu itu diantaranya gunung Meru di India selatan, Gunung semeru/Mahameru di Jatim, gunung di sumatera yang menghasilkan danau toba dengan pulau samosir sebagai puncaknya dan yang paling dahsyat adalah gunung krakatau yang memecah sumatera dan jawa menjadi dua daratan dengan selat sunda sebagai batasnya.

Atlantis berasal dari kata atala yang berarti surga, dalam bahasa portugis atalaia atau atalaya (spanyol). Plato menegaskan bahwa Atlantis adalah pusat peradaban dunia pada saat itu, baik dalam segi budaya, kekayaan alam, maupun IPTEK. dan Plato menduga bahwa benua Atlantis itu berada di samudera Atlantik sekarang. dan pada masa itu Plato bersikukuh bahwa bentuk bumi itu datar dan dikelilingi oleh satu samudera. tapi pendapatnya yang terakhir ditentang oleh ahli-ahli generasi selanjutnya seperti Copernicus, Galileo Galilei, Einstein, dan Stephen Hawking.

Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis, dia berargumen bahwa pada saat terjadi letusan gunung api, es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah, sehingga karena adanya air, abu dan lumpur menjadikan lantai samudera terbebani dan terjadilah gempa, dan gempa ini memicu gunung api meletus kembali dan menghasilkan tsunami yang dahsyat. Santos menyebutnya sebagai Heinrich Events.

dalam usaha mengemukakan pendapat berdasarkan sejarah dunia, tampaknya Plato melakukan dua kekhilafan, pertama bentuk bumi yang katanya datar, yang kedua mengenai posisi yang katanya di benua Atlantik ditentang oleh Santos, berdasarkan penelitian militer AS, di benua atlantik tidak ditemukan bekas-bekas benua yang hilang itu.

Namun, ada beberapa keadaan di masa kini yang Plato dan Santos sependapat,yaitu pertama bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan bahwa benua yang hilang itu adalah wilayah Republik Indonesia.

kedua,adalah panjangnya mata rantai gunung api di Indonesia. diantaranya Kerinci,Talang,Krakatau, Malabar,Galunggung, Pangrango, Merapi,merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani dan lainnya.

ketiga,soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya bercampur air menjadi lumpur, dan endapan lumpur di laut ini meresap kedalam tanah di daratan. lumpur panas ini kemudian bercampur dengan gas-gas alam yang merupakan Impossible Barrier of Mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui). nah dalam kasus lumpur Sidoarjo, dari hasil remote sensing atau inderaja, menunjukkan adanya sistem kanalisasi di wilayaj tersebut, yang kemungkinan besar, kanalisasi itu merupakan bekas penyaluran lumpur panas di masa lampau.

Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap ahli waris Atlantis,tentu membuat kita bersyukur dan membuat kita tidak rendah diri dalam pergaulan internasional, sebab pada masanya Atlantis adalah pusat peradaban dunia. Namun sebagai daerah yang rawan bencana sebagaimana Atlantis, sudah selayaknya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan Ilmu pengetahuan Mutakhir untuk dapat mengatasinya.

*) disadur dari tulisan Prof.Dr.H Priyatna Abdurrasyid Phd.
Direktur Kehormatan International Institute of Space Law (IISL) Paris-Perancis.

Komentar: Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]